Protein adalah molekul makro yang
mempunyai berat molekul antara lima
ribu hingga beberapa juta. Protein merupakan bagian dari semua sel hidup dan
merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah
protein, setengahnya ada didalam otot, seperlima ada didalam tulang dan tulang
rawan, sepersepuluh ada didalam kulit, dan selebihnya di dalam jaringan lain
dan cairan tubuh. Istilah protein berasal dari kata Yunani proteos, yang berarti ‘yang
utama’ atau “yang didahulukan”.
Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder (antara
tahun 1802 – 1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling
pentingdalam setiap organisme.
FUNGSI PROTEIN
Fungsi-fungsi protein yang diketahui
untuk kesehatan sejauh ini adalah ;
- ertumbuhan
dan pemeliharaan
- pembentukan
ikatan-ikatan esensial tubuh
- mengatur
keseimbangan air
- memelihara
netralitas tubuh
- pembentukan
antibody
- mengangkut
zat-zat gizi
- sumber
energi.
ALBUMIN
Albumin merupakan jenis protein terbanyak di
dalam plasma yang mencapai kadar 60%. Nilai normal albumin di dalam darah sekitar
3,5 – 5 g/dl. Fungsi dari albumin adalah, pertama, mengangkut molekul-molekul
kecil melewati plasma dan cairan sel. Fungsi ini erat kaitannya dengan bahan
metabolisme-asam lemak bebas dan bilirubin dan berbagai macam obat yang kurang
larut dalam air tetapi harus diangkut melalui darah dari satu organ ke organ
lainnya agar dapat dimetabolisme atau diekskresi. Fungsi kedua adalah memberi
tekanan osmotik di dalam kapiler sehingga albumin dapat menjaga keberadaan air
dalam plasma darah sehingga bias memperyahankan volume darah. Bila jumlah
albumin turun maka akan terjadi penimbunan cairan dalam jaringan (edema)
misalnya bengkak di kedua kaki. Atau bisa terjadi penimbunan cairan dalam
rongga tubuh misalnya di perut yang disebut acites.
Albumin bermanfaat dalam pembentukan jaringan
sel baru. Pembentukan jaringan tubuh yang baru dibutuhkan pada saat pertumbuhan
(bayi, kanak-kanan, remaja dan ibu hamil) dan mempercepat penyembuhan jaringan
tubuh misalnya sesudah operasi, luka bakar dan saat sakit. Karena itu didalam
ilmu kedokteran, albumin dimanfaatkan untuk mempercepat pemulihan jaringan sel
tubuh yang terbelah, misalnya karena operasi, pembedahan, atau luka bakar.
Faedah lainnya albumin bisa menghindari timbulnya sembab paru-paru dan gagal
ginjal serta sebagai carier factor pembekuan darah.
Pemanfaatan albumin untuk kesehatan
dan gizi buruk lebih rinci dijelaskan oleh Dr dr Sri Adiningsih MS MCN yang
juga akademisi dari departemen Nutrisi, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM)
Universitas Airlangga. Dijelaskan bahwa, albumin merupakan protein penting yang
tedapat dalam plasma darah yang produksinya hanya dilakukan di hati dan
dikeluarkan langsung ke dalam sirkulasi darah. Konsentrasi albumin yang rendah
dalam tubuh dapat disebabkan karena beberapa hal diantaranya malnutrisi,
penyakit hati kronis (sirosis), malabsorbsi, luka bakar hebat, saat menjalani
operasi, kelainan fungsi ginjal, dll. Efek plasma albumin yang rendah akan
berhubungan dengan fungsi mempertahankan sel dalam sirkulasi darah dan jika
kondisinya ekstrem akan berpengaruh pada fungsi pengantaran zat gizi kedalam
jaringan dengan membentuk oedema lokal, low
serum kalsium walaupun tidak terdapat tanda adanya gangguan metabolisme
kalsium.
MANFAAT IKAN BAGI KESEHATAN
Ikan dan hasil perikanan lainnya sangat
bermanfaat, bukan saja karena nilai gizinya tetapi juga kelebihannya memberikan
nilai tambah yang berkaitan dengan kesehatan. Sebagai bahan pangan, hasil
perikanan merupakan sumber protein yang tinggi kualitasnyadengan kelebihan
tersedianya semua asam amino esensial dan kecukupannya menyediakan asam-asam
amino lisin, metionin dan histidin. Ketiga asam amino tersebut merupakan asam
amino pembatas yang kebanyakan pada bahan nabati jumlahnya sedikit bahkan pada
beberapa bahan makanan tidak memiliki asam amino tersebut. Kandungan protein
ikan cukup bervariasi, berkisar pada angka 17% hingga 25%. Protein daging ikan
terdiri dari protein sarkplasma (Miogen), protein Miofibrobrolar dan protein
Stroma.
Ikan juga kaya dengan mineral yang
dibutuhkan oleh tubuh. Dalam daging ikan terdapat Natrium Klorida, Kalsium,
Kalium, Zat Besi, Zink, Tembaga dan Iodine (Kinsella, 1988). Sementara itu ikan
juga merupakan sumber vitamin A dan D yang cukup tinggi. Disamping itu meskipun
jumlahnya sedikit, vitamin-vitamin B juga terdapat pada ikan misalnya Tiamin,
Biotin, Folasin, Niasin dan Asam Pantotenat.
Dari sisi kesehatan, mengkonsumsi
ikan dapat memberikan manfaat yang sangat besar. Ackman (1988) mengemukakan
bahwa dengan mengkonsumsi ikan dapat memberikan peningkatan pada ketahanan dan
kesehatan tubuh terhadap penyakit seperti trombosis, jantung koroner,
hipertensi, luka atau ulkus pada diabetes, tumor, serta penyakit-penyakit
kronis lainnya.
Hasil perikanan secara umum
mempunyai kelebihan karena merupakan produk yang beresiko rendah, aman dan
halal, dapat, mengurangi atau menghambat berbagai penyakit, merupakan sumber
protein yang berkualitas tinggi dengan asam-asam amino yang mencukupi, secara
umum kandungan lemaknya rendah, dan mempunyai kandungan kolesterol rendah.
PEMANFAATAN IKAN GABUS / KUTUK
Ikan gabus yang dikenal juga dengan
nama aruan, kocolan, bogo, licingan, atau dalam bahasa Jawa disebut kutuk /
kotes atau dalam bahasa Inggris disebut common snakehead, dalam bahasa Latinnya
disebut Ophiocephalus Striatus adalah
ikan yang masih termasuk dalam golongan ordo Labyrinthici, pada kepalanya
diatas rongga-rongga untuk menyimpan udara persediaan untuk pernafasan. Bedanya
dengan ikan-ikan dari keluarga Ananbantidae adalah pada alat labirin. Tubuh
ukan dari keluarga ini panjang dan bulat. Kepala seperti kepala ular. Jenis
ikan ini dapat hidup di air kotor dengan oksigen yang rendah, bahkan tahan
terhadap kering. Makanannya berupa hewan-hewan lain seperti cacing, anak ikan,
udang, ketam dll.
Bentuk ikan gabus (Ophiocephalus
Striatus) tubuhnya hampir bulat, panjang makin kebelakang makin menjadi gepeng.
Punggungnya cembung, perutnya rata. Sirip punggung lebih panjang daripada sirip
dubur. Sirip yang disebut pertama disokong oleh 38 – 43 jari-jari lunak dan
yang disebut belakang disokong oleh 23 – 27 jari-jari. Sirip dada lebar dengan
ujungnya yang membulat, disokong oleh 15 – 17 jari-jari lunak. Gurat sisi
sempurna, jumlah gurat sisi ada 52 – 57 keping. Tinggi badan lebih dari 1/6
panjang tubuhnya. Panjang tubuhnya dapat mencapai 100 cm. hidupnya di
muara-muara sungai dan danau-danau. Ikan gabus tidak dapat diternak, ikan ini
merupakan ikan karnivora yang suka memakan ikan-ikan lain yang lebih kecil.
Ikan gabus telah lama dikenal sangat
bermanfaat bagi kesehatan sebagai pengobatan tradisional maupun pengobatan
modern. Di Indonesia telah banyak dilakukan penelitian dan studi kasus dalam
pemanfaatan ikan gabus untuk peningkatan
albumin maupun protein tubuh dan hasilnya sangat memuaskan. Bahkan selain
meningkatkan albumin dan protein tubuh yang sangat cepat dan efektif karena
bernilai biologis tinggi, sangat mudah diserap oleh saluran pencernaan dan
mengandung asam amino lengkap, juga dapat mempertahankan albumin dan protein
dalam batas normal, juga baik untuk memulihkan kondisi tubuh yang lemah,
misalnya pada pasien stroke dan gagal ginjal dan membantu metabolisme, misalnya
pada pasien Diabetes Mellitus karena mengandung vitamin dan mineral yang sangat
dibutuhkan tubuh, juga membantu bagi yang mengalami anemia akibat kekurangan
darah (Haemoglobin) dan zat besi (Fe).
Dari nilai komposisi bahan makanan
dikatakan bahwa kandungan protein dalam
ikan gabus ternyata paling tinggi, yaitu
25% dan menurut Johanes Carvallo (1998), kadar albumin pada ikan gabus segar sebesar 6,2%, dengan kadar
lemak sangat rendah. Untuk memudahkan konsumsi agar didapatkan nilai protein
dan albumin yang tinggi maka dibuat produk ekstrak ikan gabus, sehingga mudah
pemberiannya, bisa diminum ataupun dimasukkan melalui selang sonde. Akan tetapi
produk ekstrak ikan gabus sulit didapat
karena kesulitan dalam ketersediaan ikan tersebut. Sering kali pasien di rumah
sakit yang mengalami kekurangan protein dan albumin diberikan putih telur dan
penelitian di Yogyakarta mengatakan bahwa daya terima putih telur kurang baik
dari pada ekstrak ikan lele, karena 10 butir telur setara dengan 50 cc ekstrak
ikan lele. Tentunya lebih efektif lagi bila menggunakan ekstrak ikan gabus
dengan keunggulan nilai proteinnya yang lebih tinggi daripada ikan lele.
Dari hasil penelitian di Universitas
Airlangga Surabaya dan Universitas Loma Linda California, dinyatakan bahwa ikan
gabus (Ophiocephalus Striatus) memiliki nilai asam amino yang sangat lengkap,
baik esensial maupun non esensial yang sangat bermanfaat bagi tubuh seperti penjelasan
diatas. Selain mengandung asam amino yang sangat lengkap, ikan gabus juga
mengandung Allisin, Allil Sulfida dan Furostanol Glicosida. Fungsi dari zat-zat
tersebut adalah;
ALLISIN
Zat
aktif yang dapat menurunkan kadar lemak dalam darah, termasuk kadar
trigliserida, mencegah penyempitan pembuluh darah sehingga mampu mengurangi
resiko stroke dan serangan jantung. Pembuluh darah aorta biasanya menyempit
seiring bertambahnya usia. Zat ini juga dapat berfungsi mengencerkan darah,
baik untuk mengobati penyakit jantung iskemik, radang, kencing manis,
atherosclerosis (penyempitan pembuluh darah), serta menurunkan kadar
homeosistein dalam darah yang berpotensi menyebabkan penyakit jantung.
ALLIL SULFIDA
Zat
aktif yang dapat mengurangi resiko kanker (zat aktif ini mampu menghambat
hormone pemicu tumbuhnya sel kanker).
FUROSTANOL GLICOSIDA
Dapat
mengobati penyakit yang disebabkan bakteri, jamur dan virus. Dan juga digunakan
sebagai antibiotik sebagai pengobatan infeksi.
IKAN GABUS
PEMACU ALBUMIN
Ikan gabus akhir-akhir ini mendapat
perhatian dari masyarakat, khususnya untuk bidang kesehatan. Sebab, ikan gabus
merupakan salah satu bahan pangan alternatif sumber albumin bagi penderita
hipoalbumin (kadar albumin rendah) dan luka. Baik luka pasca operasi maupun luka
bakar. Bahkan didaerah pedesaan, anak laki-laki pasca dikhitan selalu
dianjurkan mengkonsumsi ikan jenis itu agar penyembuhan lebih cepat. Pemberian
ekstrak filtrate ikan gabus tersebut berkorelasi positif dengan peningkatan
kadar albumin plasma dan penyembuhan luka pasca operasi.
Ikan gabus mengandung 6,2% albumin dan
0,001741% Zink dengan asam amino esensial yaitu treonin, valin, metionin,
isoleusin, leusin, fenilalanin, lisin, histidin, dan arginin, serta asam amino
non-esensial seperti asam aspartat, serin, asam glutamate, glisin, alanin,
sistein, tiroksin, hidroksilisin, ammonia, hidroksiprolin dan prolin. Terkait
kandungan albumin di ikan gabus, diperoleh data bahwa kandungan albumin ikan
gabus jantan memiliki kadar albumin lebih rendah sekitar 6,7% dibandingkan ikan
gabus betina yang mencapai 8,2%.
Fenomena ikan gabus tersebut
berdasarkan penelitian khusus oleh Prof Dr Ir Eddy Suprayitno MS, Guru Besar
Ilmu Biokimia Fakultas Perikanan Unibraw pada tahun 2003. dalam penelitian
berjudul Albumin Ikan Gabus (Ophiocephalus striatus) sebagai Makanan Fungsional
Mengatasi Permasalahan Gizi Masa Depan, Eddy mengupas habis tentang potensi
ikan gabus. Gangguan sintesis albumin, kata Eddy, biasanya terjadi pada
pengidap penyakit hati kronis, ginjal serta kekurangan gizi. Lebih lanjut
melalui dokter bedah digestif dalam penelitiannya dia telah melakukan
verifikasi antara Human Serum Albumin
(HSA) yang harganya sangat mahal dengan Fish
Albumin Ikan Gabus dengan harga
jauh lebih murah dan terbukti dapat mempercepat penyembuhan luka hingga 30%
(dari rerata 10 hari menjadi 7 hari).
Pemanfaatan albumin untuk kesehatan
dan KEP-Gizi buruk lebih rinci dijelaskan oleh Dr. dr. Sri Adiningsih MS MCN
yang juga akademisi dari Departemen Nutrisi, Fakultas Kesehatan Masyarakat
(FKM) Universitas Airlangga. Penelitian lain juga dilakukan oleh Prof. DR. dr
Nurpudji A. Taslim, MPH., SpGK., ahli gizi dari CFNH (Center for Food,
Nutrition, and Health) bersama rekan-rekannya di Universitas Hasanudin, yang
berhasil membuktikan manfaat ikan gabus. Setelah beberapa kali mengkonsumsi
ikan gabus, kadar albumin pasien meningkat sehingga kesehatannyapun membaik
lebih cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar