Jumat, 16 Januari 2015

Ekstrak Ikan Gabus


PENGERTIAN PROTEIN




            Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein merupakan bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, setengahnya ada didalam otot, seperlima ada didalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh ada didalam kulit, dan selebihnya di dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Istilah protein berasal dari kata Yunani proteos, yang berarti ‘yang utama’ atau “yang didahulukan”. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder (antara tahun 1802 – 1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling pentingdalam setiap organisme.


FUNGSI PROTEIN

            Fungsi-fungsi protein yang diketahui untuk kesehatan sejauh ini adalah ;
  1. ertumbuhan dan pemeliharaan
  2. pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh
  3. mengatur keseimbangan air
  4. memelihara netralitas tubuh
  5. pembentukan antibody
  6. mengangkut zat-zat gizi
  7. sumber energi.

 ALBUMIN


Albumin merupakan jenis protein terbanyak di dalam plasma yang mencapai kadar 60%. Nilai normal albumin di dalam darah sekitar 3,5 – 5 g/dl. Fungsi dari albumin adalah, pertama, mengangkut molekul-molekul kecil melewati plasma dan cairan sel. Fungsi ini erat kaitannya dengan bahan metabolisme-asam lemak bebas dan bilirubin dan berbagai macam obat yang kurang larut dalam air tetapi harus diangkut melalui darah dari satu organ ke organ lainnya agar dapat dimetabolisme atau diekskresi. Fungsi kedua adalah memberi tekanan osmotik di dalam kapiler sehingga albumin dapat menjaga keberadaan air dalam plasma darah sehingga bias memperyahankan volume darah. Bila jumlah albumin turun maka akan terjadi penimbunan cairan dalam jaringan (edema) misalnya bengkak di kedua kaki. Atau bisa terjadi penimbunan cairan dalam rongga tubuh misalnya di perut yang disebut acites.
           
Albumin bermanfaat dalam pembentukan jaringan sel baru. Pembentukan jaringan tubuh yang baru dibutuhkan pada saat pertumbuhan (bayi, kanak-kanan, remaja dan ibu hamil) dan mempercepat penyembuhan jaringan tubuh misalnya sesudah operasi, luka bakar dan saat sakit. Karena itu didalam ilmu kedokteran, albumin dimanfaatkan untuk mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang terbelah, misalnya karena operasi, pembedahan, atau luka bakar. Faedah lainnya albumin bisa menghindari timbulnya sembab paru-paru dan gagal ginjal serta sebagai carier factor pembekuan darah.
           
Pemanfaatan albumin untuk kesehatan dan gizi buruk lebih rinci dijelaskan oleh Dr dr Sri Adiningsih MS MCN yang juga akademisi dari departemen Nutrisi, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga. Dijelaskan bahwa, albumin merupakan protein penting yang tedapat dalam plasma darah yang produksinya hanya dilakukan di hati dan dikeluarkan langsung ke dalam sirkulasi darah. Konsentrasi albumin yang rendah dalam tubuh dapat disebabkan karena beberapa hal diantaranya malnutrisi, penyakit hati kronis (sirosis), malabsorbsi, luka bakar hebat, saat menjalani operasi, kelainan fungsi ginjal, dll. Efek plasma albumin yang rendah akan berhubungan dengan fungsi mempertahankan sel dalam sirkulasi darah dan jika kondisinya ekstrem akan berpengaruh pada fungsi pengantaran zat gizi kedalam jaringan dengan membentuk oedema lokal, low serum kalsium walaupun tidak terdapat tanda adanya gangguan metabolisme kalsium.


MANFAAT IKAN BAGI KESEHATAN


Ikan dan hasil perikanan lainnya sangat bermanfaat, bukan saja karena nilai gizinya tetapi juga kelebihannya memberikan nilai tambah yang berkaitan dengan kesehatan. Sebagai bahan pangan, hasil perikanan merupakan sumber protein yang tinggi kualitasnyadengan kelebihan tersedianya semua asam amino esensial dan kecukupannya menyediakan asam-asam amino lisin, metionin dan histidin. Ketiga asam amino tersebut merupakan asam amino pembatas yang kebanyakan pada bahan nabati jumlahnya sedikit bahkan pada beberapa bahan makanan tidak memiliki asam amino tersebut. Kandungan protein ikan cukup bervariasi, berkisar pada angka 17% hingga 25%. Protein daging ikan terdiri dari protein sarkplasma (Miogen), protein Miofibrobrolar dan protein Stroma.
           
Ikan juga kaya dengan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Dalam daging ikan terdapat Natrium Klorida, Kalsium, Kalium, Zat Besi, Zink, Tembaga dan Iodine (Kinsella, 1988). Sementara itu ikan juga merupakan sumber vitamin A dan D yang cukup tinggi. Disamping itu meskipun jumlahnya sedikit, vitamin-vitamin B juga terdapat pada ikan misalnya Tiamin, Biotin, Folasin, Niasin dan Asam Pantotenat.

            Dari sisi kesehatan, mengkonsumsi ikan dapat memberikan manfaat yang sangat besar. Ackman (1988) mengemukakan bahwa dengan mengkonsumsi ikan dapat memberikan peningkatan pada ketahanan dan kesehatan tubuh terhadap penyakit seperti trombosis, jantung koroner, hipertensi, luka atau ulkus pada diabetes, tumor, serta penyakit-penyakit kronis lainnya.

            Hasil perikanan secara umum mempunyai kelebihan karena merupakan produk yang beresiko rendah, aman dan halal, dapat, mengurangi atau menghambat berbagai penyakit, merupakan sumber protein yang berkualitas tinggi dengan asam-asam amino yang mencukupi, secara umum kandungan lemaknya rendah, dan mempunyai kandungan kolesterol rendah.


PEMANFAATAN  IKAN GABUS / KUTUK



            Ikan gabus yang dikenal juga dengan nama aruan, kocolan, bogo, licingan, atau dalam bahasa Jawa disebut kutuk / kotes atau dalam bahasa Inggris disebut common snakehead, dalam bahasa Latinnya disebut Ophiocephalus Striatus adalah ikan yang masih termasuk dalam golongan ordo Labyrinthici, pada kepalanya diatas rongga-rongga untuk menyimpan udara persediaan untuk pernafasan. Bedanya dengan ikan-ikan dari keluarga Ananbantidae adalah pada alat labirin. Tubuh ukan dari keluarga ini panjang dan bulat. Kepala seperti kepala ular. Jenis ikan ini dapat hidup di air kotor dengan oksigen yang rendah, bahkan tahan terhadap kering. Makanannya berupa hewan-hewan lain seperti cacing, anak ikan, udang, ketam dll.

            Bentuk ikan gabus (Ophiocephalus Striatus) tubuhnya hampir bulat, panjang makin kebelakang makin menjadi gepeng. Punggungnya cembung, perutnya rata. Sirip punggung lebih panjang daripada sirip dubur. Sirip yang disebut pertama disokong oleh 38 – 43 jari-jari lunak dan yang disebut belakang disokong oleh 23 – 27 jari-jari. Sirip dada lebar dengan ujungnya yang membulat, disokong oleh 15 – 17 jari-jari lunak. Gurat sisi sempurna, jumlah gurat sisi ada 52 – 57 keping. Tinggi badan lebih dari 1/6 panjang tubuhnya. Panjang tubuhnya dapat mencapai 100 cm. hidupnya di muara-muara sungai dan danau-danau. Ikan gabus tidak dapat diternak, ikan ini merupakan ikan karnivora yang suka memakan ikan-ikan lain yang lebih kecil.

            Ikan gabus telah lama dikenal sangat bermanfaat bagi kesehatan sebagai pengobatan tradisional maupun pengobatan modern. Di Indonesia telah banyak dilakukan penelitian dan studi kasus dalam pemanfaatan ikan gabus untuk peningkatan albumin maupun protein tubuh dan hasilnya sangat memuaskan. Bahkan selain meningkatkan albumin dan protein tubuh yang sangat cepat dan efektif karena bernilai biologis tinggi, sangat mudah diserap oleh saluran pencernaan dan mengandung asam amino lengkap, juga dapat mempertahankan albumin dan protein dalam batas normal, juga baik untuk memulihkan kondisi tubuh yang lemah, misalnya pada pasien stroke dan gagal ginjal dan membantu metabolisme, misalnya pada pasien Diabetes Mellitus karena mengandung vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan tubuh, juga membantu bagi yang mengalami anemia akibat kekurangan darah (Haemoglobin) dan zat besi (Fe).

            Dari nilai komposisi bahan makanan dikatakan bahwa kandungan protein dalam ikan gabus ternyata paling tinggi, yaitu 25% dan menurut Johanes Carvallo (1998), kadar albumin pada ikan gabus segar sebesar 6,2%, dengan kadar lemak sangat rendah. Untuk memudahkan konsumsi agar didapatkan nilai protein dan albumin yang tinggi maka dibuat produk ekstrak ikan gabus, sehingga mudah pemberiannya, bisa diminum ataupun dimasukkan melalui selang sonde. Akan tetapi produk ekstrak ikan  gabus sulit didapat karena kesulitan dalam ketersediaan ikan tersebut. Sering kali pasien di rumah sakit yang mengalami kekurangan protein dan albumin diberikan putih telur dan penelitian di Yogyakarta mengatakan bahwa daya terima putih telur kurang baik dari pada ekstrak ikan lele, karena 10 butir telur setara dengan 50 cc ekstrak ikan lele. Tentunya lebih efektif lagi bila menggunakan ekstrak ikan gabus dengan keunggulan nilai proteinnya yang lebih tinggi daripada ikan lele.

            Dari hasil penelitian di Universitas Airlangga Surabaya dan Universitas Loma Linda California, dinyatakan bahwa ikan gabus (Ophiocephalus Striatus) memiliki nilai asam amino yang sangat lengkap, baik esensial maupun non esensial yang sangat bermanfaat bagi tubuh seperti penjelasan diatas. Selain mengandung asam amino yang sangat lengkap, ikan gabus juga mengandung Allisin, Allil Sulfida dan Furostanol Glicosida. Fungsi dari zat-zat tersebut adalah;

ALLISIN
Zat aktif yang dapat menurunkan kadar lemak dalam darah, termasuk kadar trigliserida, mencegah penyempitan pembuluh darah sehingga mampu mengurangi resiko stroke dan serangan jantung. Pembuluh darah aorta biasanya menyempit seiring bertambahnya usia. Zat ini juga dapat berfungsi mengencerkan darah, baik untuk mengobati penyakit jantung iskemik, radang, kencing manis, atherosclerosis (penyempitan pembuluh darah), serta menurunkan kadar homeosistein dalam darah yang berpotensi menyebabkan penyakit jantung.

ALLIL SULFIDA
Zat aktif yang dapat mengurangi resiko kanker (zat aktif ini mampu menghambat hormone pemicu tumbuhnya sel kanker).

FUROSTANOL GLICOSIDA
Dapat mengobati penyakit yang disebabkan bakteri, jamur dan virus. Dan juga digunakan sebagai antibiotik sebagai pengobatan infeksi.

IKAN GABUS PEMACU ALBUMIN
           
Ikan gabus akhir-akhir ini mendapat perhatian dari masyarakat, khususnya untuk bidang kesehatan. Sebab, ikan gabus merupakan salah satu bahan pangan alternatif sumber albumin bagi penderita hipoalbumin (kadar albumin rendah) dan luka. Baik luka pasca operasi maupun luka bakar. Bahkan didaerah pedesaan, anak laki-laki pasca dikhitan selalu dianjurkan mengkonsumsi ikan jenis itu agar penyembuhan lebih cepat. Pemberian ekstrak filtrate ikan gabus tersebut berkorelasi positif dengan peningkatan kadar albumin plasma dan penyembuhan luka pasca operasi.

Ikan gabus mengandung 6,2% albumin dan 0,001741% Zink dengan asam amino esensial yaitu treonin, valin, metionin, isoleusin, leusin, fenilalanin, lisin, histidin, dan arginin, serta asam amino non-esensial seperti asam aspartat, serin, asam glutamate, glisin, alanin, sistein, tiroksin, hidroksilisin, ammonia, hidroksiprolin dan prolin. Terkait kandungan albumin di ikan gabus, diperoleh data bahwa kandungan albumin ikan gabus jantan memiliki kadar albumin lebih rendah sekitar 6,7% dibandingkan ikan gabus betina yang mencapai 8,2%.

Fenomena ikan gabus tersebut berdasarkan penelitian khusus oleh Prof Dr Ir Eddy Suprayitno MS, Guru Besar Ilmu Biokimia Fakultas Perikanan Unibraw pada tahun 2003. dalam penelitian berjudul Albumin Ikan Gabus (Ophiocephalus striatus) sebagai Makanan Fungsional Mengatasi Permasalahan Gizi Masa Depan, Eddy mengupas habis tentang potensi ikan gabus. Gangguan sintesis albumin, kata Eddy, biasanya terjadi pada pengidap penyakit hati kronis, ginjal serta kekurangan gizi. Lebih lanjut melalui dokter bedah digestif dalam penelitiannya dia telah melakukan verifikasi antara Human Serum Albumin (HSA) yang harganya sangat mahal dengan Fish Albumin Ikan Gabus dengan harga jauh lebih murah dan terbukti dapat mempercepat penyembuhan luka hingga 30% (dari rerata 10 hari menjadi 7 hari).

Pemanfaatan albumin untuk kesehatan dan KEP-Gizi buruk lebih rinci dijelaskan oleh Dr. dr. Sri Adiningsih MS MCN yang juga akademisi dari Departemen Nutrisi, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga. Penelitian lain juga dilakukan oleh Prof. DR. dr Nurpudji A. Taslim, MPH., SpGK., ahli gizi dari CFNH (Center for Food, Nutrition, and Health) bersama rekan-rekannya di Universitas Hasanudin, yang berhasil membuktikan manfaat ikan gabus. Setelah beberapa kali mengkonsumsi ikan gabus, kadar albumin pasien meningkat sehingga kesehatannyapun membaik lebih cepat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar